Setelah kami melakukan perjalanan dadakan menuju Caringin Tilu dalam perjalanan menuju kesana terlihat dari kejauhan ada sebuah bintang besar sekali. Tentu kami tim perjalanan dadakan sangat penasaran bintang apakah itu. Terlebih anggota tim perjalan kami, yaitu anak kami yang laki - laki meminta untuk melakukan perjalanan menuju bintang tersebut. Yang pada akhirnya kita tahu bahwa bintang itu berada di bukit bintang atau dulunya bernama bukit moko.
Setelah melakukan meeting sambil istirahat sejenak di Warung yang ada di Caringin Tilu sambil mengambil beberapa foto dan update status di medsos, akhirnya kami tim perjalanan dadakan yaitu saya, istri saya, anak laki laki saya yang baru 6 tahun dan anak perempuan saya yang baru dua tahu sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Dermaga Bintang di Bukti Bintang atau bukit moko tersebut.
Perjalanan dengan menggunakan sepeda motor yang di tunggangi 4 anggota tim pun melaju.
Perjalanan dilakukan mulai tengah hari. Udara cukup sejuk meskipun matahari besinar namun kami merasa cukup sejuk, Maklum daerah kami Asam Asam Cukup Panas.
Jalanan yang kami lalui memang tidak begitu mulus namun cukup baik untuk dilalui sepeda motor. Banyak petani bawang dan kol yang kami lalui, aromas khas kebunpun kami rasakan. Indahnya..
Perjalanan terus berlanjut tanpa ada gambar yang bisa kita abadikan. Tanjakan demi tanjakan kami lalui, belekon demi belokan kami liuki hingga akhirnya ada sebuah tanjakan yang bertuliskan tanjakan tajam.
Akhirnya saya memutuskan untuk membagi dua kelompok seperti saat kami melalui Tanjakan Madi pada saat menuju Caringin Tilu. Yaitu 1 tim yang diketuai saya beranggotakan anak saya yang kecil berjalan kaki dan tim ke 2 istri saya dan anak saya yang berusia 6 tahun.
Tanjakan yang kami hadapi sangat tajam, kami hawatir rem sepeda motor tidak taham saat turun nanti.
Akhirnya saya tim ke satu jalan kaki dengan menggendong sikecil dan istri saya mengendarai sepeda motor dengan anak saya yang laki - laki. Dengan asumsi jika bobot berkurang maka gaya tarik yang disebabkan gravitasi akan bekurang sehingga gigitan rem bisa lebih tahan.
Perjalanpun berlanjut, hingga akhirnya kami sampai pada sebuah pemberhentian disana ada penjaga, ada tulisan parkir bayar disini.
hehehe. Bayar parkirnya 5 rb saja.
Meskipun motornya bisa di bawa lebih tinggi lagi tapi parkirnya harus bayar di tempat tersebut.
Karena kami melihat jalan tersebut lebih nanjak lagi dan hawatir saat turun rem tidak tahan, akhirnya kamipun menitipkan sepeda motor ditempat pemberhentian.
Dan perjalanan dilanjutkan dengan full jalan kaki.
Luar biasa anak saya yang laki - laki mengajak balapan lari. Waduh permintaaan yang sangat sulit untuk dipenuhi.
Rasaya untuk melangkah saja membutuhkan tenaga ekstra apalagi harus lari.
Setelah tanjakan super nanjak meski hanya sedikit sampai pada sebuah jalan yag cukup datar. Ada warung - warung tempat istirahat dan makan.
Namun perhatikan saja didepan sana ada tanjakan lagi meski sedikit tapi lumayan.
Semua tanjakan akhirnya dilalui saat itupula langit tiba - tiba agak mendung, kami sangat hawatir jika terjadi hujan karena tidak ada persiapan menghadapi hujan. Itulah kami dalam acara perjalan dadakan.
Kami sampai pada sebuah parkiran, ditempat inilah harusnya memarkirkan sepeda motor.
Kami berhenti sejenak mengambil tenaga yang sempat lari terbirit birit karena melihat tanjakan. Minum air mineral terasa sangat menyegarkan.
Tak lupa ambil beberapa foto dengan latar khas yang hanya ada di bukit bintang
Perjalan ke Dermaga Bintang masih belum sampai hanya baru terlihat sudah dekat saja. Perjalanpun tidak mungkin tidak dilanjutkan. Kamipun melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan adalah kebun, ada kebun tomat, kebun kol, kebun kentang dan lain - ain.
Setelah perjalanan yang bermula dari parkiran kami sampai pada sebuah gerbang masuk. Ternyata harus bayar lagi jika ingin menuju dermaga bintangnya.
Perorang dewasa dikenakan biaya Rp 15.000
Kamipun masuk. Dipintu masuk ada tulisan ke arah Patahan lembang, sayang saya tidak bisa kesana terlalu tidak melakukan persiapan jika harus kesana kasian anak anak.
Note : Patahan lembang adalah sebuah tebing, bagi mereka yang menyukai wisata alam maka sangat menarik untuk dikunjungi. Jaraknya dari bukit bintang adalah 1.3 Km kalo ga salah. Full jalan kaki.
Perjalan ke dermaga bintangpun berlanjut.
Itulah perjalanan kami menuju bukit bintang........
Capek tapi rame, rame tapi cape......
Bikin penasaran sajah....
Jika anda ingin menuju Dermaga Bintang di Bukit Bintang atau bukit moko ini, anda bisa melalui Jalan Padasuka terus melaju ke jalan terusan padasuka. Atau anda melalui jalan kampung ciharalang seperti halnya menuju caringin tilu.
Kisah selanjutnya apakah menuruni bukit bintang dengan menggunakan sepeda motor matik sampai kembali ke kampung ciharalang lebih mudah daripada menaikinya?
Tunggu saja kisah selanjutnya ya....... Luarbiasa remnya itu lohhhhhhhh....
Setelah melakukan meeting sambil istirahat sejenak di Warung yang ada di Caringin Tilu sambil mengambil beberapa foto dan update status di medsos, akhirnya kami tim perjalanan dadakan yaitu saya, istri saya, anak laki laki saya yang baru 6 tahun dan anak perempuan saya yang baru dua tahu sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Dermaga Bintang di Bukti Bintang atau bukit moko tersebut.
Perjalanan dengan menggunakan sepeda motor yang di tunggangi 4 anggota tim pun melaju.
Perjalanan dilakukan mulai tengah hari. Udara cukup sejuk meskipun matahari besinar namun kami merasa cukup sejuk, Maklum daerah kami Asam Asam Cukup Panas.
Jalanan yang kami lalui memang tidak begitu mulus namun cukup baik untuk dilalui sepeda motor. Banyak petani bawang dan kol yang kami lalui, aromas khas kebunpun kami rasakan. Indahnya..
Perjalanan terus berlanjut tanpa ada gambar yang bisa kita abadikan. Tanjakan demi tanjakan kami lalui, belekon demi belokan kami liuki hingga akhirnya ada sebuah tanjakan yang bertuliskan tanjakan tajam.
Akhirnya saya memutuskan untuk membagi dua kelompok seperti saat kami melalui Tanjakan Madi pada saat menuju Caringin Tilu. Yaitu 1 tim yang diketuai saya beranggotakan anak saya yang kecil berjalan kaki dan tim ke 2 istri saya dan anak saya yang berusia 6 tahun.
Tanjakan yang kami hadapi sangat tajam, kami hawatir rem sepeda motor tidak taham saat turun nanti.
Akhirnya saya tim ke satu jalan kaki dengan menggendong sikecil dan istri saya mengendarai sepeda motor dengan anak saya yang laki - laki. Dengan asumsi jika bobot berkurang maka gaya tarik yang disebabkan gravitasi akan bekurang sehingga gigitan rem bisa lebih tahan.
Perjalanpun berlanjut, hingga akhirnya kami sampai pada sebuah pemberhentian disana ada penjaga, ada tulisan parkir bayar disini.
hehehe. Bayar parkirnya 5 rb saja.
Meskipun motornya bisa di bawa lebih tinggi lagi tapi parkirnya harus bayar di tempat tersebut.
Karena kami melihat jalan tersebut lebih nanjak lagi dan hawatir saat turun rem tidak tahan, akhirnya kamipun menitipkan sepeda motor ditempat pemberhentian.
Dan perjalanan dilanjutkan dengan full jalan kaki.
Luar biasa anak saya yang laki - laki mengajak balapan lari. Waduh permintaaan yang sangat sulit untuk dipenuhi.
Rasaya untuk melangkah saja membutuhkan tenaga ekstra apalagi harus lari.
Setelah tanjakan super nanjak meski hanya sedikit sampai pada sebuah jalan yag cukup datar. Ada warung - warung tempat istirahat dan makan.
Namun perhatikan saja didepan sana ada tanjakan lagi meski sedikit tapi lumayan.
Semua tanjakan akhirnya dilalui saat itupula langit tiba - tiba agak mendung, kami sangat hawatir jika terjadi hujan karena tidak ada persiapan menghadapi hujan. Itulah kami dalam acara perjalan dadakan.
Kami sampai pada sebuah parkiran, ditempat inilah harusnya memarkirkan sepeda motor.
Kami berhenti sejenak mengambil tenaga yang sempat lari terbirit birit karena melihat tanjakan. Minum air mineral terasa sangat menyegarkan.
Tak lupa ambil beberapa foto dengan latar khas yang hanya ada di bukit bintang
Perjalan ke Dermaga Bintang masih belum sampai hanya baru terlihat sudah dekat saja. Perjalanpun tidak mungkin tidak dilanjutkan. Kamipun melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan adalah kebun, ada kebun tomat, kebun kol, kebun kentang dan lain - ain.
Setelah perjalanan yang bermula dari parkiran kami sampai pada sebuah gerbang masuk. Ternyata harus bayar lagi jika ingin menuju dermaga bintangnya.
Perorang dewasa dikenakan biaya Rp 15.000
Kamipun masuk. Dipintu masuk ada tulisan ke arah Patahan lembang, sayang saya tidak bisa kesana terlalu tidak melakukan persiapan jika harus kesana kasian anak anak.
Note : Patahan lembang adalah sebuah tebing, bagi mereka yang menyukai wisata alam maka sangat menarik untuk dikunjungi. Jaraknya dari bukit bintang adalah 1.3 Km kalo ga salah. Full jalan kaki.
Perjalan ke dermaga bintangpun berlanjut.
Bergaya Dulu Nih...... |
Menikmati Kesejukan Bukit Bitang Dulu |
Berjalan Menuju Dermaga Bintang |
Berjalan Menuju Dermaga Bintang |
Ceklek Dulu Di Area Bukit Bintang |
Itulah perjalanan kami menuju bukit bintang........
Capek tapi rame, rame tapi cape......
Bikin penasaran sajah....
Jika anda ingin menuju Dermaga Bintang di Bukit Bintang atau bukit moko ini, anda bisa melalui Jalan Padasuka terus melaju ke jalan terusan padasuka. Atau anda melalui jalan kampung ciharalang seperti halnya menuju caringin tilu.
Kisah selanjutnya apakah menuruni bukit bintang dengan menggunakan sepeda motor matik sampai kembali ke kampung ciharalang lebih mudah daripada menaikinya?
Tunggu saja kisah selanjutnya ya....... Luarbiasa remnya itu lohhhhhhhh....
Wah ini bisa jadi sekuel trip nih. Jalan terus!
BalasHapusAnaknya lucu-lucu mas. Jadi pengen punya anak juga ..
nanya cara nya sama mang admin kalo masalah itu mah :D
Hapusudah nikah belum mas. nikah dulu nanti dikasih tau resepnya :D
Hapusboro2 nikah
Hapuslawong diatas itu pada jomblo tragis jeh
klo gitu kudu di nikahin aja mas yan. :d
Hapussalah satunya dapat menghilangkan beban rasanya kalo bareng keluarga, indah nya bukit bintang nya mang, dkat sama rumah mang adul itu
BalasHapuslumayan deket mas dari rumah orang tua di bandung.
Hapuspokonya kalo bareng keluarga pada sehat. subhanalloh
saya ngeliat aja jg ikut seneng
Hapusnah kalo mas yanto percaya dah udah ngalamin juga kan
HapusWah jadi pengen kesana juga, menikmati suasanya area dermaga Bintang, pasti seru kayaknya.
BalasHapussilahkan mas. lebih seru kalao malam hari mas. besoknya libur. wah membludak orang - orang mas
Hapusmalem minggu nih berarti waktu yg pas ya mas
Hapusbetul banget malming ini pas banget itu mas
Hapuswah kayaknya anak2 seneng banget tuh mas menikmati perjalanannya
BalasHapuslelahpun terbayar tuntas
ia mas yan senang banget anak - anak dan saya juga istri juga
HapusBeda ya....putrinya Mangs Abdul yg baju biru garis2....imuuuuttt banget, bikin gemes dech...lha buapaknya mbulet hehehe....
BalasHapusbpknya dulu lucu juga mas. hahahha
HapusBenar-benar melelahkan. Sepertinya kasihan anak-anak jika menuju dermaga Bintang. Parkir disini dan bayar disini, disananya kena ongkos tiket masuk lagi. Sungguh luar biasa.
BalasHapusia juga sih mas lumayan mahal tapi terbayar mas setelah melihat keindahannya. wahhh pokonya manteps
HapusJalan jalan terus nih mang abdul mentang mentang liburan tapi keren bukitnya.Itu ada pegninapannya nggak ya kayaknya enak tuh kalau bermalam disana
BalasHapusnah untuk penginapan alam bebas mas. bawa kemah aja
HapusKapan ya bisa kesini? Hutannya kelihatannya masih hijau2 gitu.
BalasHapusHutannya masih hutan aslli mas. hutan pinus aromanya juga masih seger
HapusTempatnya kyk dingin dan sejuk ya,
BalasHapusJdi pngen ke bandung malah
Back gan. Y u k g a s dot id
silahkan mas kebandung pokonya ga nyesel mas. jgn lupa mampir ya
HapusWah disana pasti sejuk dan cocok buat refreshing...
BalasHapustentu mas sejuk di atas bukitnya di bawah pohon pinus
Hapuswah senengnya mang abdul, bisa berlibur dengan keluarga.
BalasHapusia mas seneng. Jika bareng keluarga itu apalagi pada seneng. ikut seneng juga mas
Hapus