Apa Yang Akan terjadi Dengan Gas 3 kg Jika Gas 5.5 kg Sudah Tersebar Luas dan Memenuhi Pasar? Itulah sebuah kalimat tanya yang ada dalam benak saya ketika gas 5.5 kg atau dikenalkan dengan nama Bright Gas mulai dipasarkan oleh pertamina.
Kenapa bisa muncul pertanyaan seperti itu?
Ini adalah sebuah tanya yang berasal dari seorang pengecer gas 3 kg, seperti saya. Ya di rumah saya buka toko keci - kecilan yang menjual keperluan sehari - hari salah satunya adalah gas 3 kg.
Dulu ketika gas 3 kg dipasarkan dan memenuhi pasaran, maka gas ukuran 12 kg yang saya miliki terpaksa disisihkan selain tidak ada yang mau membeli gas 12 kg, pasokan gas 12 kgpun sangat sulit didapatkan.
Dan alasan yang paling tidak bisa dihilangkan adalah Ibu - ibu rumah tangga lebih memilih gas dengan ukuran 3 kg.
Dengan demikian maka tabung gas 12 kg tidak bisa diapa - apakan, menumpuk di gudang dan tidak ada yang mau membelinya. Alhasil mengalami kerugian dari pembelian tabung gas 12 kg pun didapat.
Hal yang sama saat inipun mulai dirasakan, para pembisnis kalangan menengah yang memasok gas 3 kg mulai sulit. Harga memang masih sama hanya saja barangnya tidak ada. Mau digimanakan. Harga jadi mahallpun akhirnya mau beli dan mulailah muncul pasokan gas 5.5 kg.
Coba bayangkan kira - kira apa yang akan terjadi?
Perasaan yang sama dengan awal kemunculan gas 3 kg pun kembali datang. Jika memang nantinya para pembisnis menengah lebih memilih memasok gas 5.5 kg ketimbang gas 3 kg dan pasti ibu - ibupun mau tidak mau beralih dengan gas 5.5 kg jika tidak ada gas 3 kg. Dan bagi saya pengecer gas sepertinya harus ada jurus ampuh supaya hal yang sama beberapa waktu lalu tidak terulang.
Keputusan memang ada ada pada pemasok dan ibu - ibu rumahtangga. Bagi pemasok jika memang lebih besar keuntungannya apabila memasok gas 5.5 kg, maka saya yakin mereka akan memasok yang 5.5 kg. Bagi ibu - ibu meski lebih mahal dalam satukali pengeluaran namun ada iming - iming jika dijumlahkan dalam satukali habis satu tabung akan lebih hemat dan lebih aman ditambah bisa jadi kesulitan mendapatkan gas 3 kg, mau tidak mau ibu - ibu akan beralih pada gas 5.5 kg. Dan tabung 3 kg bisa jadi hanya tinggal kenangan.
Memang disini ada beberapa strategi yang bisa digunakan nagi pengecer seperti saya, yaitu :
1. Yang jelas tidak bisa selamanya bertahan hanya dengan satu jenis gas.
Harus bisa mengamati berapa proporsi keterserapan penjualan gas 3 kg dan 5 kg. Jika memang pada akhirnya gas 3 kg semakin kecil permintaanya dan semakin sulit pasokannya, maka sedikit demi sedikit tabung gas 3 kg harus bisa enyah dari stok.
Enyah dalam artian harus bisa terjual entah diambil oleh pemasok untuk dialihkan ketempat lain yang masih subur dengan gas 3 kgnya atau di jual kepada pelanggan.
Untuk cara yang kedua bikin tidak enak hati, kasian ibu - ibu yang memiliki tabung gas 3 kg, mau diapakan di rumahnya ketika tabung gas 3 kg sudah tidak bisa di gunakan. Di bikin gorenganpun tidak bisa.
2. Jadi pemasok gas saja sekalian.
Mungkin cara ini cukup luar biasa gilanya. Hanya untuk menyelamatkan beberapa belas tabung gas yang 3 kg supaya tidak mengalami kerugian harus menjadi pemasok untuk gas 3 kg sekalian 5.5 kg.
Ide ini sepertinya cukup gila seperti halnya ide gila pertamina mencari energi baru. Silahkan cek ide gila pertamina disini.
Namun bisa jadi hal ini baik untuk dilakoni meski masih dalam tahap lamunan namun cukup enak juga melamunkannya. hahahaha.
Itulah sedikit catatanabdul seputar peradaran gas 5.5 kg diwilayah tempat tinggal selama ini.
Mudah - mudahan para pemasok berlaku adil dalam memasok gas. Kalo tidak adil biar saya gantikan saja. hahahahaha.......
Kenapa bisa muncul pertanyaan seperti itu?
Ini adalah sebuah tanya yang berasal dari seorang pengecer gas 3 kg, seperti saya. Ya di rumah saya buka toko keci - kecilan yang menjual keperluan sehari - hari salah satunya adalah gas 3 kg.
Dulu ketika gas 3 kg dipasarkan dan memenuhi pasaran, maka gas ukuran 12 kg yang saya miliki terpaksa disisihkan selain tidak ada yang mau membeli gas 12 kg, pasokan gas 12 kgpun sangat sulit didapatkan.
Dan alasan yang paling tidak bisa dihilangkan adalah Ibu - ibu rumah tangga lebih memilih gas dengan ukuran 3 kg.
Dengan demikian maka tabung gas 12 kg tidak bisa diapa - apakan, menumpuk di gudang dan tidak ada yang mau membelinya. Alhasil mengalami kerugian dari pembelian tabung gas 12 kg pun didapat.
Hal yang sama saat inipun mulai dirasakan, para pembisnis kalangan menengah yang memasok gas 3 kg mulai sulit. Harga memang masih sama hanya saja barangnya tidak ada. Mau digimanakan. Harga jadi mahallpun akhirnya mau beli dan mulailah muncul pasokan gas 5.5 kg.
Coba bayangkan kira - kira apa yang akan terjadi?
Perasaan yang sama dengan awal kemunculan gas 3 kg pun kembali datang. Jika memang nantinya para pembisnis menengah lebih memilih memasok gas 5.5 kg ketimbang gas 3 kg dan pasti ibu - ibupun mau tidak mau beralih dengan gas 5.5 kg jika tidak ada gas 3 kg. Dan bagi saya pengecer gas sepertinya harus ada jurus ampuh supaya hal yang sama beberapa waktu lalu tidak terulang.
Keputusan memang ada ada pada pemasok dan ibu - ibu rumahtangga. Bagi pemasok jika memang lebih besar keuntungannya apabila memasok gas 5.5 kg, maka saya yakin mereka akan memasok yang 5.5 kg. Bagi ibu - ibu meski lebih mahal dalam satukali pengeluaran namun ada iming - iming jika dijumlahkan dalam satukali habis satu tabung akan lebih hemat dan lebih aman ditambah bisa jadi kesulitan mendapatkan gas 3 kg, mau tidak mau ibu - ibu akan beralih pada gas 5.5 kg. Dan tabung 3 kg bisa jadi hanya tinggal kenangan.
Memang disini ada beberapa strategi yang bisa digunakan nagi pengecer seperti saya, yaitu :
1. Yang jelas tidak bisa selamanya bertahan hanya dengan satu jenis gas.
Harus bisa mengamati berapa proporsi keterserapan penjualan gas 3 kg dan 5 kg. Jika memang pada akhirnya gas 3 kg semakin kecil permintaanya dan semakin sulit pasokannya, maka sedikit demi sedikit tabung gas 3 kg harus bisa enyah dari stok.
Enyah dalam artian harus bisa terjual entah diambil oleh pemasok untuk dialihkan ketempat lain yang masih subur dengan gas 3 kgnya atau di jual kepada pelanggan.
Untuk cara yang kedua bikin tidak enak hati, kasian ibu - ibu yang memiliki tabung gas 3 kg, mau diapakan di rumahnya ketika tabung gas 3 kg sudah tidak bisa di gunakan. Di bikin gorenganpun tidak bisa.
2. Jadi pemasok gas saja sekalian.
Mungkin cara ini cukup luar biasa gilanya. Hanya untuk menyelamatkan beberapa belas tabung gas yang 3 kg supaya tidak mengalami kerugian harus menjadi pemasok untuk gas 3 kg sekalian 5.5 kg.
Ide ini sepertinya cukup gila seperti halnya ide gila pertamina mencari energi baru. Silahkan cek ide gila pertamina disini.
Namun bisa jadi hal ini baik untuk dilakoni meski masih dalam tahap lamunan namun cukup enak juga melamunkannya. hahahaha.
Itulah sedikit catatanabdul seputar peradaran gas 5.5 kg diwilayah tempat tinggal selama ini.
Mudah - mudahan para pemasok berlaku adil dalam memasok gas. Kalo tidak adil biar saya gantikan saja. hahahahaha.......
Posting Komentar untuk "Apa Yang Akan terjadi Dengan Gas 3 kg Jika Gas 5.5 kg Sudah Tersebar Luas dan Memenuhi Pasar ?"