Semenjak saya menuliskan tentang Apa Yang Akan terjadi Dengan Gas 3 kg Jika Gas 5.5 kg Sudah Tersebar Luas dan Memenuhi Pasar ? Pada tulisan tersebut intinya saya mengira bahwa peredaran gas 3 kg akan berganti dengan gas 5.5 kg dan jika itu terjadi saya mencoba menuliskan untung rugi penjual gas 3 kg. Karena saat itu gas LPG 3 kg langka.
Selain itu saya juga mencoba menuliskan tentang Perbedaan Gas 3 kg dan 5.5 kg bright Gas.
Tujuannya supaya orang kenal dengan bright gas beserta keunggulan - keunggulan kemasan gas 5.5 kg tersebut.
Waktu menuliskan tulisan tersebut sekitar bulan february Gas 3 kg langka bahkan jika ada harganyapun naik mencapai 40-45 Rb.
Berbagai macam berita dari media lokal muncul, mulai berita ditributor yang menjualnya dengan harga yang lebih mahal dari HET sampai berita distributor yang diberhentikan oleh petugas karena melakukan penjualan dengan harga yang tinggi dan tidak melakukan prosedure ditributor dipangkalannya.
Nah sekarang adalah bulan sembilan atau bulan september 2017 gas 3 kg ternyata masih langka dan di warung - warung yang menjual gas 3 kg harganya sudah 30 rb. Warung - warung sebegai pengecer diantar dengan harga belinya sudah mencapai 25 rb sampai 27 rb. Mau tidak mau pengecer akhirya menjual dengan harga 30 rb. Bahkan ada yang menjualnya dengan harga yang lebih mahal.
Sebagian pembeli atau pengguna mengeluhkan susahnya gas 3 kg. Katanya jika mahal terus barangnya ada tidak apa - apa masih bisa beli, ini sudah mahal gas 3 kg tidak ada.
Berdsarakan informasi sebuah toko yaitu Toko Rizi yang ada di Asam Asam yang juga menjual gas 3 kg, pasokan gas 3 kg ini paling tidak seminggu sekali ada di warung - warung itupun tidak banyak. Biasanya datang dan langsung habis karena sudah di tunggui oleh pembeli tetangga warung yang sudah kehabisan gas atau sudah dipesani jika datang jangan di jual ke orang lain.
Bahkan tidak jarang ada pembeli dari tempat yang agak jauh yang memborong untuk dijual kembali, artinya mereka beli untuk dijual kembali dengan harga sudah 30 rb, maka harga jual kembalinya paling tidak 35 rb.
Berdasarkan informasi dari banjarmasinpost berdasarkan sidak Bhabinkantibmas Palam, Bripka Rahmaniharga Senin (21/8/2017), LPG 3 kg dipanggkalan harganya 19 ribu. Namun demikian sesampainya di asam asam kalsel sudah beberapa tangan maka harganya menjadi 30 rb-35 rb di pengecer.
Memang pada awalnya dan sampai saat ini subsisdi gas 3 kg ini untuk golongan tidak mampu, namun dilapangan sangat sulit sekali membedakan mana yang mampu mana yang tidak mampu karena semuanya menggunakan gas 3 kg. Mulai dari warung makan tenda biru sampai rumah tangga mewahpun menggunakan gas 3 kg ini. Bahkan kemasan gas 12 kg yang dulu laku sebelum ada gas 3 kg justru sekarang tidak laku.
Mungkin supaya benar - benar tepat sasaran, perlu pembenahan sistem jika memang gas 3 kg ini hanya untuk orang miskin saja. Tidak cukup hanya dengan tulisan Hanya Untuk Orang Miskin di tabungnya itu, perlu suatu sistem yang memaksa pembelinya itu hanya orang miskin saja.
Karena dilapangan itu sulit membedakkan mana orang miskin mana orang kaya. Mana orang yang ngaku miskin mana orang yang ngaku kaya.
Demikian tulisan ini sebagai catatan serbaserbi Asam Asam sebuah desa dengan gaya sebuah Kota mudah mudahan gas 3 kg tidak langka dan hargaya lebih murah.
Selain itu saya juga mencoba menuliskan tentang Perbedaan Gas 3 kg dan 5.5 kg bright Gas.
Tujuannya supaya orang kenal dengan bright gas beserta keunggulan - keunggulan kemasan gas 5.5 kg tersebut.
Waktu menuliskan tulisan tersebut sekitar bulan february Gas 3 kg langka bahkan jika ada harganyapun naik mencapai 40-45 Rb.
Berbagai macam berita dari media lokal muncul, mulai berita ditributor yang menjualnya dengan harga yang lebih mahal dari HET sampai berita distributor yang diberhentikan oleh petugas karena melakukan penjualan dengan harga yang tinggi dan tidak melakukan prosedure ditributor dipangkalannya.
Nah sekarang adalah bulan sembilan atau bulan september 2017 gas 3 kg ternyata masih langka dan di warung - warung yang menjual gas 3 kg harganya sudah 30 rb. Warung - warung sebegai pengecer diantar dengan harga belinya sudah mencapai 25 rb sampai 27 rb. Mau tidak mau pengecer akhirya menjual dengan harga 30 rb. Bahkan ada yang menjualnya dengan harga yang lebih mahal.
Sebagian pembeli atau pengguna mengeluhkan susahnya gas 3 kg. Katanya jika mahal terus barangnya ada tidak apa - apa masih bisa beli, ini sudah mahal gas 3 kg tidak ada.
Berdsarakan informasi sebuah toko yaitu Toko Rizi yang ada di Asam Asam yang juga menjual gas 3 kg, pasokan gas 3 kg ini paling tidak seminggu sekali ada di warung - warung itupun tidak banyak. Biasanya datang dan langsung habis karena sudah di tunggui oleh pembeli tetangga warung yang sudah kehabisan gas atau sudah dipesani jika datang jangan di jual ke orang lain.
Bahkan tidak jarang ada pembeli dari tempat yang agak jauh yang memborong untuk dijual kembali, artinya mereka beli untuk dijual kembali dengan harga sudah 30 rb, maka harga jual kembalinya paling tidak 35 rb.
Berdasarkan informasi dari banjarmasinpost berdasarkan sidak Bhabinkantibmas Palam, Bripka Rahmaniharga Senin (21/8/2017), LPG 3 kg dipanggkalan harganya 19 ribu. Namun demikian sesampainya di asam asam kalsel sudah beberapa tangan maka harganya menjadi 30 rb-35 rb di pengecer.
Memang pada awalnya dan sampai saat ini subsisdi gas 3 kg ini untuk golongan tidak mampu, namun dilapangan sangat sulit sekali membedakan mana yang mampu mana yang tidak mampu karena semuanya menggunakan gas 3 kg. Mulai dari warung makan tenda biru sampai rumah tangga mewahpun menggunakan gas 3 kg ini. Bahkan kemasan gas 12 kg yang dulu laku sebelum ada gas 3 kg justru sekarang tidak laku.
Mungkin supaya benar - benar tepat sasaran, perlu pembenahan sistem jika memang gas 3 kg ini hanya untuk orang miskin saja. Tidak cukup hanya dengan tulisan Hanya Untuk Orang Miskin di tabungnya itu, perlu suatu sistem yang memaksa pembelinya itu hanya orang miskin saja.
Karena dilapangan itu sulit membedakkan mana orang miskin mana orang kaya. Mana orang yang ngaku miskin mana orang yang ngaku kaya.
Demikian tulisan ini sebagai catatan serbaserbi Asam Asam sebuah desa dengan gaya sebuah Kota mudah mudahan gas 3 kg tidak langka dan hargaya lebih murah.
klo udah berhubungan dengan yang namanya subsidi, semua warga Indonesia berubah status menjadi "rakyat miskin".
BalasHapusnah itu dia susah jadinya. harus ada sistem yang ga bisa di bohongi.
Hapuskurang lebih di beberapa tempat mang. bahkan sekarang banyak yang ganti jadi 12 kg mang. lebih hemat kayaknya.
BalasHapussalam hangat dari saya ex admin bengkel blogger. semoga tetap eksis dijalurnya mang adul. salam sahabat blogger
eh mbah dinan. damang mang. baru tadi saya kihat kecubung bensin. bagus bagus kinclong.
Hapusia kayanya saya kalo pake pake gas 12 kg
waduh similikiti banget dong gas 3 kg di Asam Kalsel teh atuh kalau kenaikkannya hingga 50 ribu dicatut lima ribu sama mang Admin mah atuh yah?
BalasHapusdi tilep ku saya 10 ribu
BalasHapusUntung disini sih lancar pasokannya mang tapi dari agennya Rp.20 ribu pertabung saya jual Rp.23 ribu
BalasHapusdi agen juga sudah 20 ribu ya. di saya masih 19 ribu mas. cuman ya sampe ke saya sampe 30 ribu. entah berapa tangan
HapusPadahal gas itu termasuk kebutuhan pokok ya, mangs.. kalau harganya selangit, bisa2 gak masak kita...
BalasHapusnah itu dia mas yang menjadi kehawatiran tidak bisa masak
Hapus