Dirumah istriku sambil mengerjakan pekerjaan rumah membuka sebuah toko kelontong jika dihitung kira - kira sudah berjalan sekitar 5 tahun.
Dalam menjalankan usaha toko kelontong banyak sekali kisah untung, rugi, lucu, sedih dan kesel. Jika dituliskan kisah yang dialami selama 5 tahun kebelakang sepertinya tidak akan cukup dalam satu tulisan ini, bahkan tidak akan cukup 1 novelpun untuk meresumenya.
Dari sekian banyak kisah dalam menjalankan usaha toko kelontong ada suatu kisah yang sering ditemui bahkan tidak mudah untuk dihindari.
Namanya usaha toko kelontong yang beli adalah masayarakat kelas ekonomi menengah kebawah karena yang dijualpun kebutuhan pokok keseharian saja dan jajanan anak - anak.
Kisah yang sering dan tidak mudah untuk dihindari adalah uang yang digunakan terkadang sudah di sambung, sudah lecek, sudah robek sebagian sehingga tidak semua orang mau menerima uang tersebut.
Tidak jarang orang berbalanja dengan uang yang sudah disambung, sudah lecek, sudah robek sebagian namun terpaksa diterima. Kenapa demikian, karena ketika tidak diterima terkadang pembeli marah ngambek dan sayapun atau istri sedang tidak mau melayani marah orang lain sehingga diterima saja, namun celakanya ketika uang tersebut digunakan untuk kembalian terkadang merekapun tidak mau. Hasilnya uang yang ada jadi tidak berguna.
Kondisi dan keadaan tersebut sangat merugikan baik bagi toko kelontong istri saya ataupun bagi orang yang mau nenerima kembalian uang yang sudah disambung, sudah lecek, sudah robek sebagian tersebut.
Jujur saja keadaan tersebut sulit dihindari mengingat yang belanja itu adalah orang - orang yang ekonominya bisa dikatakan kelas menengah kebawah. Mungkin akan lain jika orang yang belanjanya adalah mereka - mereka yang menggunakan uang pecahan 100 ribu yang baru ditarik dari mesin ATM atau yang belanjanya menggunakan kartu kredit. Mungkin tidak akan ada uang yang disambung apalagi sobek disebagian ujungnya.
Untuk itulah melalui tulisan sederhana ini saya ingin membuat sebuah catatan tentang uang sekaligus ajakan, yaitu hargai uang anda, sayangi uang yang anda miliki. Janganlah diremas - remas uang tersebut sehingga jadi kusut, jangan juga dicuci karena bisa sobek.
Simpanlah uang pada tempat yang tidak merusak uang tersebut seperti dompet atau tempat lain yang menjaga keutuhan uang.
Sangat disayangkan sekali jika uang yang sudah didapatkan dengan cara bekerja siang malam ketika akan digunakan tidak berguna lagi karena sobek atau hilang sebagian ujungnya.
Kasian anak istri yang menuggu makanan tidak jadi menikmati makanan yang sudah ditunggu karena uang yang digunakan untuk membeli makanan tersebut tidak diterima karena sobek atau karena kusut banget.
Memang betul uang bukanlah segala - galanya sehingga untuk mendapatkannya anda menggunakan segala cara. Namun ketika anda sudah memiliki uang janganlah anda sia - siakan uang anda sehingga uang yang anda miliki jadi tidak berguna untuk anda.
Selain uang yang rusak baik rusak karena sobek, lecek, disambung akan merugiakan anda, toko atau warung yang mau menerima uang anda, bisa jadi mengalami kerugian karena ulah anda. Seperti apa yang sudah saya alami dengan istri saya.
Memang tidak besar tapi jika terjadi cukup sering uang sobek, uang lecet, uang sambungan sangat menggangu perkembangan usaha karena tidak bisa digunakan kembali jikapun di tukarkan ke BI butuh berapa banyak biaya menujua bank BI tersebut tidak semua toko atau tempat usaha posisinya dekat dengan Bank BI.
Untuk itu jalan satu satunya adalah sayangi uang anda rupiah anda, jaga rupiah anda supaya tidak rusak dan tetap bisa digunakan untuk membeli barang yang anda inginkan.
Ingat jikapun uang rupiah itu digunakan untuk infak atau bersedekah maka mungkin bisa jadi orang yang menerimanya akan senang karena uang rupiah yang kita gunakan masih bagus.
Akan lain halnya jika uang rupiah yang kita gunakan untuk menyumbang misalnya sudah jelak, sudah disambung - sambung sudah kusut banget. Mungkin bisa jadi yang menerima sumbangan kitapun malah buruk sangka, malah berpikiran jelek.
Dari niat beramal soleh bisa - bisa menimbulkan fitnah.
Untuk itu hargai uang anda, rupiah anda, sayangi uang anda, rupiah anda. Bukan untuk dijadikan tuhan tapi menjaga menyayangi apa yang kita miliki termasuk kedalam bentuk syukur kita kepada yang Maha Memberi Rizki.
Maka bersyukurlah dengan cara menjaganya dengan cara yang baik supaya tetap bisa digunakan.
Mungkin seperti itu dulu kisah saya sepuar uang dan ajakan untuk menjaga dan menyayangi uang yang kita miliki, semoga bermanfaat.
Jagalah agar uang rupiah anda tetap seperti pada gambar berikut ini.
Dalam menjalankan usaha toko kelontong banyak sekali kisah untung, rugi, lucu, sedih dan kesel. Jika dituliskan kisah yang dialami selama 5 tahun kebelakang sepertinya tidak akan cukup dalam satu tulisan ini, bahkan tidak akan cukup 1 novelpun untuk meresumenya.
Dari sekian banyak kisah dalam menjalankan usaha toko kelontong ada suatu kisah yang sering ditemui bahkan tidak mudah untuk dihindari.
Namanya usaha toko kelontong yang beli adalah masayarakat kelas ekonomi menengah kebawah karena yang dijualpun kebutuhan pokok keseharian saja dan jajanan anak - anak.
Kisah yang sering dan tidak mudah untuk dihindari adalah uang yang digunakan terkadang sudah di sambung, sudah lecek, sudah robek sebagian sehingga tidak semua orang mau menerima uang tersebut.
Ilustrasi Uang Yang Rusak |
Kondisi dan keadaan tersebut sangat merugikan baik bagi toko kelontong istri saya ataupun bagi orang yang mau nenerima kembalian uang yang sudah disambung, sudah lecek, sudah robek sebagian tersebut.
Jujur saja keadaan tersebut sulit dihindari mengingat yang belanja itu adalah orang - orang yang ekonominya bisa dikatakan kelas menengah kebawah. Mungkin akan lain jika orang yang belanjanya adalah mereka - mereka yang menggunakan uang pecahan 100 ribu yang baru ditarik dari mesin ATM atau yang belanjanya menggunakan kartu kredit. Mungkin tidak akan ada uang yang disambung apalagi sobek disebagian ujungnya.
Untuk itulah melalui tulisan sederhana ini saya ingin membuat sebuah catatan tentang uang sekaligus ajakan, yaitu hargai uang anda, sayangi uang yang anda miliki. Janganlah diremas - remas uang tersebut sehingga jadi kusut, jangan juga dicuci karena bisa sobek.
Simpanlah uang pada tempat yang tidak merusak uang tersebut seperti dompet atau tempat lain yang menjaga keutuhan uang.
Sangat disayangkan sekali jika uang yang sudah didapatkan dengan cara bekerja siang malam ketika akan digunakan tidak berguna lagi karena sobek atau hilang sebagian ujungnya.
Kasian anak istri yang menuggu makanan tidak jadi menikmati makanan yang sudah ditunggu karena uang yang digunakan untuk membeli makanan tersebut tidak diterima karena sobek atau karena kusut banget.
Memang betul uang bukanlah segala - galanya sehingga untuk mendapatkannya anda menggunakan segala cara. Namun ketika anda sudah memiliki uang janganlah anda sia - siakan uang anda sehingga uang yang anda miliki jadi tidak berguna untuk anda.
Selain uang yang rusak baik rusak karena sobek, lecek, disambung akan merugiakan anda, toko atau warung yang mau menerima uang anda, bisa jadi mengalami kerugian karena ulah anda. Seperti apa yang sudah saya alami dengan istri saya.
Memang tidak besar tapi jika terjadi cukup sering uang sobek, uang lecet, uang sambungan sangat menggangu perkembangan usaha karena tidak bisa digunakan kembali jikapun di tukarkan ke BI butuh berapa banyak biaya menujua bank BI tersebut tidak semua toko atau tempat usaha posisinya dekat dengan Bank BI.
Untuk itu jalan satu satunya adalah sayangi uang anda rupiah anda, jaga rupiah anda supaya tidak rusak dan tetap bisa digunakan untuk membeli barang yang anda inginkan.
Ingat jikapun uang rupiah itu digunakan untuk infak atau bersedekah maka mungkin bisa jadi orang yang menerimanya akan senang karena uang rupiah yang kita gunakan masih bagus.
Akan lain halnya jika uang rupiah yang kita gunakan untuk menyumbang misalnya sudah jelak, sudah disambung - sambung sudah kusut banget. Mungkin bisa jadi yang menerima sumbangan kitapun malah buruk sangka, malah berpikiran jelek.
Dari niat beramal soleh bisa - bisa menimbulkan fitnah.
Untuk itu hargai uang anda, rupiah anda, sayangi uang anda, rupiah anda. Bukan untuk dijadikan tuhan tapi menjaga menyayangi apa yang kita miliki termasuk kedalam bentuk syukur kita kepada yang Maha Memberi Rizki.
Maka bersyukurlah dengan cara menjaganya dengan cara yang baik supaya tetap bisa digunakan.
Mungkin seperti itu dulu kisah saya sepuar uang dan ajakan untuk menjaga dan menyayangi uang yang kita miliki, semoga bermanfaat.
Jagalah agar uang rupiah anda tetap seperti pada gambar berikut ini.
Sumber Gambar http://www.suratkabar.id/wp-content/uploads/2016/12/72409_91703_uang-rupiah-baru.jpg |
Posting Komentar untuk "Jangan Sampai Uangmu Jadi Tidak Berguna"