Ilustrasi pixabay |
Akal budinya tidak berfungsi sehingga kata-kata, sikap dan gerak tubuh tidak terjaga. Dan, tiada yang diinginkan kecuali memuntahkan amarah tersebut pada objek yang dimarahi. Marah semacam ini disebut amarah karena penuh dendam dan cenderung menyakiti.
Kata-kata dan perbuatan yang dipilih diwarnai hormon adrenalin yang akan mendorong proses penistaan dan melahirkan kepuasan melalui sederet kebencian. Marah ini akan memanipulasi hormon skotofobin (hormon takut atau kecemasan) pada objek kemarahannya. Akibatnya, marah yang kita ekspresikan terlepas dari akal sehat, minim pertimbangan, dan didominasi sepenuhnya oleh hawa nafsu yang dikendalikan setan.
Apa akibatnya?
Setidaknya ada tiga piala penghargaan yang akan dihasilkan, khususnya dari segi psikis dan
fisiologis.
Pertama, marah yang didominasi hawa nafsu dan dendam biasanya akan melahirkan penyesalan, rasa malu, dan ketidakberartian dalam hidup.
Pada saat amarah tengah menggebu, kita tidak merasakan apa-apa kecuali dorongan untuk menuntaskan amarah tersebut kepada objek yang kita marahi. Namun, setelah amarah terlampiaskan dan keadaan tenang, tiba-tiba kita pun menjadi sadar akan ”kebodohan” yang baru saja kita lakukan. Bahkan, akan lahir penyesalan yang alang kepalang manakala kemarahan tersebut membuat orang lain celaka dan teraniaya, khususnya pada kemarahan yang disertai kekerasan fisik.
”Orang yang sedang marah, apa pun alasannya, akan menyadari ketidak-berartian hal itu segera setelah dia tenang. Dalam kebanyakan kasus dia akan merasa harus meminta maaf kepada mereka yang telah dia hina,” demikian seorang pakar mengungkapkan. Itulah mengapa, sementara ulama menasihatkan, “Hindarilah amarah karena hal itu akan menjadikan kamu tercela.”
Kedua, marah dapat mengubah fungsi organ tubuh secara drastis. Sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa marah akan menimbulkan berbagai perubahan dalam seluruh anggota tubuh, khususnya hati, pembuluh darah, perut, otak dan kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah berubah ketika marah. Hormon adrenalin dan hormon-hormon lainnya menyalakan bahan bakar pada saat munculnya kemarahan.
Ketiga, marah akan “mempercepat” kematian.
Amarah yang terjadi pada seseorang akan memengaruhi kualitas kesehatannya. Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, rasa marah yang eksplosif, intens, dan berkepanjangan sudah lama diketahui menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah paru-paru, dan penyembuhan luka yang lambat.
Lebih jauh lagi, amarah dapat menyebabkan kematian secara mendadak jika hal tersebut mencapai tingkat kehebatan tertentu, yaitu ketika pembuluh darah mengalami penyumbatan dan pecah pecah akibat tidak bisa mengakomodasi cepatnya aliran darah yang dipompakan oleh jantung.
”Siapapun bisa marah ... karena marah itu mudah. Akan tetapi,Nah itulah 3 piala marah yang bisa di dapatkan dengan banyak marah :D
marah pada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, demi tujuan
yang tepat, dan dengan cara yang baik lagi tepat, bukanlah hal yang mudah!”
(Aristoteles)
Semoga bermanfaat.
Sumber :
https://drive.google.com/file/d/1fBEinDUnpWSAyrVAvAaIaWDuMVz1YULX/view
Ketika marah, jangan lupa istighfar
BalasHapusMarah tidak akan baik d ujungnya memang
untuk itu sebisa mungkin marah di manajemeni supaya pas
Hapuskalu gak salah ada anjuran kalau pas marah berdiri suruh duduk
BalasHapuskalau masih marah berbaringlah. kalau masih marah ambil wudhu dan sholat
eh betulkah mas?
ia betul banget mas
HapusNggak boleh marah nggak baik,mending senyumin aja :).
BalasHapusia maka dari itu.
HapusBarusan saya bw ke blog mang Maman, bahas soal meredam amarah. Eh disini juga dibahas soal marah. Memang amarah itu sangat banyak kerugiannya mang. Semoga kita semua dijauhkan dari sifat amarah yang tidak pada tempatnya ya mang, aamiin...
BalasHapuslagi sehati brarti mas
Hapus*katinggaleun...
BalasHapusMang nyumbang komennya di artikel saya #KAPANAJABISA NGINEP DI AIRY ROOMS, nuhun pisan ah...
so pasti mas
Hapustetap tahan emosi dan amarah ya mang, takut juga kalo sering marah akan mempercepat kematian :(
BalasHapuswaduh bisa kek gitu juga ya mas, darah tinggi itumah
Hapusmakanya cepet kawin biar nggak gampang marah
Hapusitu tuh piala nya juga cepet mati, strok
Hapusmas andrie. ya itu salah satu pialanya
Hapusbener tu mas yanto. solusi tahan marah kawin
Hapussetiap orang tentu pernah mengalami marah,itu normal.tapi sudah seharusnya kita bisa mengendalikan kemarahan agar tidak timbul dampak2 negatifnya ya mas
BalasHapussupaya tidak dapat pialanya ya mas :)
Hapusbaru disini kemarahan ada pialanya
BalasHapuskeren kan siapa dulu adminnya. :)
Hapus