Bulan ini adalah bulan oktober alhamdulillah sudah mulai hujan. Lahanpun sudah mulai basah. Artinya kebakaran Lahanpun bisa dikatakan tidak ada lagi. Bulan sepetember adalah bulan yang paling parah menurut saya untuk akibat kebakaran di daerah yang pernah saya lewati yaitu banjarbaru, Banjarmasin, dan sekitarnya.
Banyangkan saja akibat dari kebakaran ini kabut asap yang timbul sangat tebal sekali, jarak pandang hanya beberapa meter saja. Silahkan lihat gambar ini.
Kabut kabut asap seperti ini bukan pertama kali terjadi hampir tiap tahun. Setiap musim kemarau yang cukup panjang pasti ada kabut asap. Tahun kemarin saja 2017 yang menurut saya tidak ada kabut asap karena musim hujan hampir sepanjang tahun. Paling tidak gerimis dan atau teduh.
Untuk tahun ini kemarau yang berlangsung hanya beberapa bulan. Jika diingat - ingat kurang lebih dari bulan sawal setelah puasa sampai sekarang sekitar 4 bulan saja dan sudah terjadi kabut asap. Kabut asap yang terjadi entah dari berapa kali kebakaran yang jelas sudah jadi kabut asap.
Kebakaran yang sering saya lihat adalah dari lahan yang di tumbuhi rumput - rumput seperti ilalang. Laham tidur yang tidak jelas manfaatnya.
Rumput - yang paling luas menurut pengamatan saya dalam sekali perjalanan adalah didaerah bati bati. Disana banyak sekali tumbuh rumput yang subur dan saat kemarau rumput mengering sehingga mudah terbakar. Bulan sepetember saja paling tidak 2 rumah terbakar. Itu yang saya lihat.
Dari kejadian ini yaitu kabut asap dan kebakaran yang sudah rutin terjadi yang akan hilang seiring dengan turunnya hujan dibeberapa wilayah, saya memiliki dua ide bagaimana caranya supaya kabut asap benar - benar tidak timbul lagi.
1. Ide Pertama Adalah Buat Semuanya Basah
Melihat dari kejadian hujan yang setia mengalahkan kebakaran dan kabut asap, maka ide pertama saya buat semuanya basah.
Ya buat semua basah paling tidak untuk area - area yang biasanya sering menjadi lahan yang mudah terbakar seperti daerah bati bati.
Bati bati dan sekitarnya menurut pengamatan saya adalah daerah atau lahan gambut yang kemudian airnya sedang dihilangkan. Jadi bisa jadi dulunya daerah tersebut adalah daerah basah sepanjang tahun kemudian dibuat parit - parit supaya air yang membasahi daerah tersebut mengalir menuju suatu tempat.
Pengeringan lahan tersebut mungkin untuk tujuan yang baik, yaitu mendapatkan tanah kering yang bisa digunakan untuk kegiatan umat manusia seperti kegiatan perekonomian, pendidikan, pertanian dan perumahan serta lain lain.
Saya pikir ide mengeringkan lahan tersebut cukup berhasil karena daerah tersebut sudah banyak yang kering saat kemarau meski akan kembali berair pada musim hujan.
Namun dari keberhasilan tersebut efeknya adalah saat musim kemarau rumput yang tumbuh subur saat musim hujan menjadi kering dan mudah terbakar saat musim kemarau.
Maka solusinya supaya tidak menimbulkan kebakaran untuk daerah bati - bati atau daerah yang memiliki karakter sama dan dalam proses yang sama adalah mengembalikan daerah terasebut menjadi basah sepanjang tahun. Caranya gampang yaitu dengan membendung aliran - aliran sungai yang sudah di buat.
Nah itulah ide pertama dan jika tidak bisa maka silahkan gunakan ide kedua.
2. Penimbunana Lahan
Masih untuk daerah yang sama. Saya menyadari usaha yang dilakukan dalam waktu yang lama tidak serta merta bisa dinikmati begitu saja. Terkadang perlu tambahan usaha supaya usaha sebelumnya bisa lebih cepat dirasakan manfaatnya. Untuk itu selain supaya bisa mengatasi asap karena sering terjadinya kebakaran solusi lain adalah melakukan Penimbunan.
Ya menurut saya daerah bati - bati harus ditimbun. Tapi tidak cukup dengan tanah karena jika menggunakan tanah saja rumput akan tumbun di atasnya. Tapi timbunlah dengan mempercepat pembangunan. Jika memang dulu tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan lahan kering yang bisa berguna untuk area perekonomian, pendidikan dan lain - lain, maka segerakanlah.
Timbunlah daerah tersebut dengan bangunan bangunan seperti bangunan pabrik, mall, bandara mungkin, gudang dan lain-lain. Paling tidak supaya rumput tidak tumbuh kembali.
Saya pikir jika ada pembuatan parit - parit untuk pengeringan bukan tanpa tujuan pasti ada tujuannya. Dan jika dulu tujuan pengeringan lahan untuk pembangunan maka segerakan karena dengan setengah jalan seperti ini tiap tahun pasti akan terjadi kebakaran.
Memang tidak sedikit modalnya. Perlu analisa dan lain lain untuk mempercepat pembangunan tapi itulah salah satu cara untuk menghentikan kebakaran dimusim kemarau. Semakin lama memulai langkah semakin banyak asap yang akan timbul.
Atau jika memang daerah yang merupakan area ijin tanam sawit maka mau tidak mau segera saja tanam sawitnya supaya tidak hanya menjadi lahan semak belukar hutan semak yang jika musim kemarau menjadi lahan kering yang mudah terbakar.
Nah itulah ide yang terlintas dalam benak saya saat pagi hari menjelang siang saat nyeti dari asam asam sungai bantasa seibaru menuju banjarmasin. Semoga menambah ide yang bisa di wujudkan dikemudian waktu.
Catatanabdul Banjarmasin 13 oktober 2018
Banyangkan saja akibat dari kebakaran ini kabut asap yang timbul sangat tebal sekali, jarak pandang hanya beberapa meter saja. Silahkan lihat gambar ini.
Kabut kabut asap seperti ini bukan pertama kali terjadi hampir tiap tahun. Setiap musim kemarau yang cukup panjang pasti ada kabut asap. Tahun kemarin saja 2017 yang menurut saya tidak ada kabut asap karena musim hujan hampir sepanjang tahun. Paling tidak gerimis dan atau teduh.
Untuk tahun ini kemarau yang berlangsung hanya beberapa bulan. Jika diingat - ingat kurang lebih dari bulan sawal setelah puasa sampai sekarang sekitar 4 bulan saja dan sudah terjadi kabut asap. Kabut asap yang terjadi entah dari berapa kali kebakaran yang jelas sudah jadi kabut asap.
Kebakaran yang sering saya lihat adalah dari lahan yang di tumbuhi rumput - rumput seperti ilalang. Laham tidur yang tidak jelas manfaatnya.
Rumput - yang paling luas menurut pengamatan saya dalam sekali perjalanan adalah didaerah bati bati. Disana banyak sekali tumbuh rumput yang subur dan saat kemarau rumput mengering sehingga mudah terbakar. Bulan sepetember saja paling tidak 2 rumah terbakar. Itu yang saya lihat.
Dari kejadian ini yaitu kabut asap dan kebakaran yang sudah rutin terjadi yang akan hilang seiring dengan turunnya hujan dibeberapa wilayah, saya memiliki dua ide bagaimana caranya supaya kabut asap benar - benar tidak timbul lagi.
1. Ide Pertama Adalah Buat Semuanya Basah
Melihat dari kejadian hujan yang setia mengalahkan kebakaran dan kabut asap, maka ide pertama saya buat semuanya basah.
Ya buat semua basah paling tidak untuk area - area yang biasanya sering menjadi lahan yang mudah terbakar seperti daerah bati bati.
Bati bati dan sekitarnya menurut pengamatan saya adalah daerah atau lahan gambut yang kemudian airnya sedang dihilangkan. Jadi bisa jadi dulunya daerah tersebut adalah daerah basah sepanjang tahun kemudian dibuat parit - parit supaya air yang membasahi daerah tersebut mengalir menuju suatu tempat.
Pengeringan lahan tersebut mungkin untuk tujuan yang baik, yaitu mendapatkan tanah kering yang bisa digunakan untuk kegiatan umat manusia seperti kegiatan perekonomian, pendidikan, pertanian dan perumahan serta lain lain.
Saya pikir ide mengeringkan lahan tersebut cukup berhasil karena daerah tersebut sudah banyak yang kering saat kemarau meski akan kembali berair pada musim hujan.
Namun dari keberhasilan tersebut efeknya adalah saat musim kemarau rumput yang tumbuh subur saat musim hujan menjadi kering dan mudah terbakar saat musim kemarau.
Maka solusinya supaya tidak menimbulkan kebakaran untuk daerah bati - bati atau daerah yang memiliki karakter sama dan dalam proses yang sama adalah mengembalikan daerah terasebut menjadi basah sepanjang tahun. Caranya gampang yaitu dengan membendung aliran - aliran sungai yang sudah di buat.
Nah itulah ide pertama dan jika tidak bisa maka silahkan gunakan ide kedua.
2. Penimbunana Lahan
Masih untuk daerah yang sama. Saya menyadari usaha yang dilakukan dalam waktu yang lama tidak serta merta bisa dinikmati begitu saja. Terkadang perlu tambahan usaha supaya usaha sebelumnya bisa lebih cepat dirasakan manfaatnya. Untuk itu selain supaya bisa mengatasi asap karena sering terjadinya kebakaran solusi lain adalah melakukan Penimbunan.
Ya menurut saya daerah bati - bati harus ditimbun. Tapi tidak cukup dengan tanah karena jika menggunakan tanah saja rumput akan tumbun di atasnya. Tapi timbunlah dengan mempercepat pembangunan. Jika memang dulu tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan lahan kering yang bisa berguna untuk area perekonomian, pendidikan dan lain - lain, maka segerakanlah.
Timbunlah daerah tersebut dengan bangunan bangunan seperti bangunan pabrik, mall, bandara mungkin, gudang dan lain-lain. Paling tidak supaya rumput tidak tumbuh kembali.
Saya pikir jika ada pembuatan parit - parit untuk pengeringan bukan tanpa tujuan pasti ada tujuannya. Dan jika dulu tujuan pengeringan lahan untuk pembangunan maka segerakan karena dengan setengah jalan seperti ini tiap tahun pasti akan terjadi kebakaran.
Memang tidak sedikit modalnya. Perlu analisa dan lain lain untuk mempercepat pembangunan tapi itulah salah satu cara untuk menghentikan kebakaran dimusim kemarau. Semakin lama memulai langkah semakin banyak asap yang akan timbul.
Atau jika memang daerah yang merupakan area ijin tanam sawit maka mau tidak mau segera saja tanam sawitnya supaya tidak hanya menjadi lahan semak belukar hutan semak yang jika musim kemarau menjadi lahan kering yang mudah terbakar.
Nah itulah ide yang terlintas dalam benak saya saat pagi hari menjelang siang saat nyeti dari asam asam sungai bantasa seibaru menuju banjarmasin. Semoga menambah ide yang bisa di wujudkan dikemudian waktu.
Catatanabdul Banjarmasin 13 oktober 2018
Idenya boleh juga ,tapi karena ide tersebut memerlukan biasaya atau cost pastinya tidak mudah diterapkan.
BalasHapusia batul mas. tapi dulu pas bikin paritnya saya yakin modalnya besar juga
Hapuswah kalau untuk skala besar cara ke 2 sepertinya terlalu berat untuk direalisasikan
BalasHapusharus mulai sedikit sedikit mas
Hapusidenya bagus, memang kebakaran hutan merupakan masalah yang besar jadi ya wajar saja jika butuh solusi yang lebih kompleks seperti ide mas ini.
BalasHapusia mas jika pengen menghilangkan sama sekali solusinya tidak mudah
Hapussebenarnya kalau kebakaran lahan karena cuaca panas/alam ga masalah sih mas, cuma kalo ulah manusia ini yang bikin kesel.
BalasHapusuntuk menangani asap, tentu harus meminimalisisr munculnya sumber, yaitu api. membuat basah mungkin yang paling mudah. Nunggu hujan atau bikin hujan buatan
ya mungkin hujan buatan juga bisa jadi solusi jika memang bisa dilakukan. paling tidak daerah tertentu saja
Hapusdi Jambi juga sempat kabut asap parah dan itu sungguh menyiksa. Semoga pemerintah dan masyarakat cepat tanggap berkoordinasi meminimalisir kabut asap.
BalasHapusaamiin. sekarang udah mulai hujan
Hapus