3 bulan sebelumnya Luda merasakan kesedihan yang pahit yang menurutnya tidak ada yang lebih pedih daripada kisah hidunya. ( silahkan cek disini kisah adul dan luda bagian ke 1 )
Dan saat ini si Luda sudah merasa terbiasa dan sudah merasa masalah yang dia hadapi sebelumnya bukanlah masalah.
Ibarat air didaun talas atau ibarat air di kaca mobil mawah lewat begitu saja tanpa bekas.
Saat ini 3 bulan setelah masalah yang dihadapinya, kondisinya sudah biasa. Apa yang terjadi padanya?
Masalahnya adalah apa yang dilakukan Luda dengan penuh kesungguhan waktu itu lupa.
Doa, dzikir yang dilakukan dengan sepenuh hati, saat ini sudah tidak sepowerpull 3 bulan yang lalu.
Doapun seolah hanya sebagai syarat untuk dilapalkan saja, dzikirpun demikian hanya sebagai syarat supaya terucap saja. Tidak memiliki power harapan yang kuat seperti 3 bulan sebelumnya.
Akankah terus seperti itu?
Singkat kisah....
Bertemulah Luda dengan Adul dibawah pohon rindang dikala hari sedang panas namun tetap terasa sejuk karena berada di bawah pohon rindang. Saat itu sesekali diatas langit yang birupun lewat awan bergumpal - gumpal kecil seperti bantal. Dalam kepala Adul ada sedkit hal yang ingin dibicarakan pada Luda.
Adul : "Bagaimana kabar kamu saat ini Lud?" Tanya Adul kepada Luda sebagai pembuka obrolan sesaat sesudah bersalaman di bawah pohon tersebut.
Tandap instruksi dari siapapun, mereka berduapun kemudian duduk pada akar pohon yang besar yang mencuat kepermukaan dan enak untuk diduduki.
Kemudian Luda pun menjawab pertanyaan Adul dengan penuh kegembiraan.
Luda : "Ahamdulillah Dul sekarang saya sudah merasa lebih baik dan sudah seperti biasa. Bagaiman dengan kabar kamu Dul?"
Adul : "Alhmdulillah kalo begitu. Alhamdulillah saya baik, sehat luar biasa."
Adul berhenti sejenak dan kemudian melanjutkan pembicaraanya :"
Oia Lud. Btw lud sepertinya kalo saya perhatikan seminggu terakhir ini justru kamu bermasalah deh Lud?"
Luda : "Apa? Aku bermasalah? Masalah Apa?"
Luda kebingungan medengar kata - kata Adul yang keluar.
Serasa tidak percaya ada pernyataan seperti itu diantara ketidak ada masalahan bagi dirinya.
Luda melanjutkan omongannya : "Ngawur kamu Dul. Aku ya baik - baik saja tidak ada masalah ko. Jangan nakut - nakuti aku ah..."
Adul : " Saya tidak menakut - nakuti kamu Lud, saya perhatikan kamu tidak seperti kamu yang 2 bulan lalu apalagi 3 bulan lalu.
Luda langsung menyahuti : " Ya ialah kan waktu itu aku sedang pusing penuh masalah hidup, sekarang aku sudah biasa Dul."
Adul : "itu dia masalahnya Lud !"
Luda : "Apa masalahnya Dul?"
Luda bingung. Kemudian garuk - garuk kepala meski tidak ada gatal sama sekali.
"Aku bingun dul?" : Tanya Luda.
Adul : "Emmmm.... begini Lud. Saya perhatikan sekarang ini kamu tidak seperti 3 bulan atau 2.5 bulan sebelumnya yang ketika solat baru saja takbiratul ihram kamu sudah nangis.
Sujud kamu dalam solat juga panjang banget sambil menangis. Akhir sujudpun selalu ditambah dengan doa apapun yang kamu bisa.
Setelah solat doamupun kamu ulangi sambil menangis dan mohon ampun, tak peduli orang disekitamu meperhatikanmu seperti apa. Ditambah setiap malam kalo saya lewat rumahmu pasti kamu sedang solat malam dengan doamu yang bercucuran air mata. Suaramu yang serak karena menangis penuh harap terdengar sampai keluar kamarmu.
Tapi saat ini......."
Adul mengehela napas..................
Kemudia Adul melanjutkan ucapannya..." Tapi saat ini saya perhatikan mungkin solat berjamaahmu sudah jago sekali, imam belum salam kamu sudah berdiri hendak pulang. Tidak ada doa yang penuh kehusuan lagi setelah solat yang kamu laksanakan. Jika saya lewat rumahmu malam hari tidak ada lagi doa serak karena menangis penuh harap, tapi yang saya dengar ngorokmu yang kecang sampai keluar."
Adul dan luda terdiam. Luda mencoba mencerna omongan Adul sambil menarik napas panjang..........
Adul kembali membuka suara : " Hati - hati..., itulah masalahmu Lud. Apa hanya saat ketika ada masalah saja kamu begitu khusu dalam sholat, khusu dalam dzikir?"
Sebaiknya masalah itu dijadikan sebagai awal untuk selalu ingat pada Nya. Bahwa ternyata dengan mengadukan semua masalah padaNya, dengan kembali padaNya, semua menjadi lebih enteng. Namun bukan berarti ketika masalahnya sudah diangkat kamu seperti menjadi yang tidak pernah di tolong sama sekali.
Tetaplah khusus dzikir, solat seperti itu meskipun masalah sudah tiada. Jangan sampai Alloh kembali rindu dengan solat dan dzikirmu yang khusu melalui ujian untukmu.
Solat dan dzikirlah seperti saat kamu memiliki masalah, berdoalah seperti kamu memiliki masalah besar dengan doa - doa yang baik. Dan jangan lupa bersyukurlah atas segala nikmat.
Luda : " Betul juga kamu Dul.? " Luda mengehela nafas.
"Astagfurulloh, makasih dul sudah di ingatkan. Saya tidak mau lagi ada masalah seperti itu. Cukup sudah waktu itu saja. Terimaksih sudah kamu ingatkan." Jawab luda dengan penuh kebanggan memiliki teman yang selalu mengingatkan.
Allohuakbar, Allohuakbar. Allohuakbat, Allohuakbar....
Dari menara mesjid tiba - tiba terdengar suara Adzan. Tak terasa waktu asar sudah sampai.
Luda : " Hayu Dul kita sholat.......Kemon" Ajak luda pada Adul sambil menepuk tangannya....
Adul : "Wahhhh keduluan ngajak saya nih....."
Ha.ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..
Mereka berdua tertawa bareng....
Dan saat ini si Luda sudah merasa terbiasa dan sudah merasa masalah yang dia hadapi sebelumnya bukanlah masalah.
Ibarat air didaun talas atau ibarat air di kaca mobil mawah lewat begitu saja tanpa bekas.
Saat ini 3 bulan setelah masalah yang dihadapinya, kondisinya sudah biasa. Apa yang terjadi padanya?
Masalahnya adalah apa yang dilakukan Luda dengan penuh kesungguhan waktu itu lupa.
Doa, dzikir yang dilakukan dengan sepenuh hati, saat ini sudah tidak sepowerpull 3 bulan yang lalu.
Doapun seolah hanya sebagai syarat untuk dilapalkan saja, dzikirpun demikian hanya sebagai syarat supaya terucap saja. Tidak memiliki power harapan yang kuat seperti 3 bulan sebelumnya.
Akankah terus seperti itu?
Singkat kisah....
Bertemulah Luda dengan Adul dibawah pohon rindang dikala hari sedang panas namun tetap terasa sejuk karena berada di bawah pohon rindang. Saat itu sesekali diatas langit yang birupun lewat awan bergumpal - gumpal kecil seperti bantal. Dalam kepala Adul ada sedkit hal yang ingin dibicarakan pada Luda.
Adul : "Bagaimana kabar kamu saat ini Lud?" Tanya Adul kepada Luda sebagai pembuka obrolan sesaat sesudah bersalaman di bawah pohon tersebut.
Tandap instruksi dari siapapun, mereka berduapun kemudian duduk pada akar pohon yang besar yang mencuat kepermukaan dan enak untuk diduduki.
Kemudian Luda pun menjawab pertanyaan Adul dengan penuh kegembiraan.
Luda : "Ahamdulillah Dul sekarang saya sudah merasa lebih baik dan sudah seperti biasa. Bagaiman dengan kabar kamu Dul?"
Adul : "Alhmdulillah kalo begitu. Alhamdulillah saya baik, sehat luar biasa."
Adul berhenti sejenak dan kemudian melanjutkan pembicaraanya :"
Oia Lud. Btw lud sepertinya kalo saya perhatikan seminggu terakhir ini justru kamu bermasalah deh Lud?"
Luda : "Apa? Aku bermasalah? Masalah Apa?"
Luda kebingungan medengar kata - kata Adul yang keluar.
Serasa tidak percaya ada pernyataan seperti itu diantara ketidak ada masalahan bagi dirinya.
Luda melanjutkan omongannya : "Ngawur kamu Dul. Aku ya baik - baik saja tidak ada masalah ko. Jangan nakut - nakuti aku ah..."
Adul : " Saya tidak menakut - nakuti kamu Lud, saya perhatikan kamu tidak seperti kamu yang 2 bulan lalu apalagi 3 bulan lalu.
Luda langsung menyahuti : " Ya ialah kan waktu itu aku sedang pusing penuh masalah hidup, sekarang aku sudah biasa Dul."
Adul : "itu dia masalahnya Lud !"
Luda : "Apa masalahnya Dul?"
Luda bingung. Kemudian garuk - garuk kepala meski tidak ada gatal sama sekali.
"Aku bingun dul?" : Tanya Luda.
Adul : "Emmmm.... begini Lud. Saya perhatikan sekarang ini kamu tidak seperti 3 bulan atau 2.5 bulan sebelumnya yang ketika solat baru saja takbiratul ihram kamu sudah nangis.
Sujud kamu dalam solat juga panjang banget sambil menangis. Akhir sujudpun selalu ditambah dengan doa apapun yang kamu bisa.
Setelah solat doamupun kamu ulangi sambil menangis dan mohon ampun, tak peduli orang disekitamu meperhatikanmu seperti apa. Ditambah setiap malam kalo saya lewat rumahmu pasti kamu sedang solat malam dengan doamu yang bercucuran air mata. Suaramu yang serak karena menangis penuh harap terdengar sampai keluar kamarmu.
Tapi saat ini......."
Adul mengehela napas..................
Kemudia Adul melanjutkan ucapannya..." Tapi saat ini saya perhatikan mungkin solat berjamaahmu sudah jago sekali, imam belum salam kamu sudah berdiri hendak pulang. Tidak ada doa yang penuh kehusuan lagi setelah solat yang kamu laksanakan. Jika saya lewat rumahmu malam hari tidak ada lagi doa serak karena menangis penuh harap, tapi yang saya dengar ngorokmu yang kecang sampai keluar."
Adul dan luda terdiam. Luda mencoba mencerna omongan Adul sambil menarik napas panjang..........
Adul kembali membuka suara : " Hati - hati..., itulah masalahmu Lud. Apa hanya saat ketika ada masalah saja kamu begitu khusu dalam sholat, khusu dalam dzikir?"
Sebaiknya masalah itu dijadikan sebagai awal untuk selalu ingat pada Nya. Bahwa ternyata dengan mengadukan semua masalah padaNya, dengan kembali padaNya, semua menjadi lebih enteng. Namun bukan berarti ketika masalahnya sudah diangkat kamu seperti menjadi yang tidak pernah di tolong sama sekali.
Tetaplah khusus dzikir, solat seperti itu meskipun masalah sudah tiada. Jangan sampai Alloh kembali rindu dengan solat dan dzikirmu yang khusu melalui ujian untukmu.
Solat dan dzikirlah seperti saat kamu memiliki masalah, berdoalah seperti kamu memiliki masalah besar dengan doa - doa yang baik. Dan jangan lupa bersyukurlah atas segala nikmat.
Luda : " Betul juga kamu Dul.? " Luda mengehela nafas.
"Astagfurulloh, makasih dul sudah di ingatkan. Saya tidak mau lagi ada masalah seperti itu. Cukup sudah waktu itu saja. Terimaksih sudah kamu ingatkan." Jawab luda dengan penuh kebanggan memiliki teman yang selalu mengingatkan.
Allohuakbar, Allohuakbar. Allohuakbat, Allohuakbar....
Dari menara mesjid tiba - tiba terdengar suara Adzan. Tak terasa waktu asar sudah sampai.
Luda : " Hayu Dul kita sholat.......Kemon" Ajak luda pada Adul sambil menepuk tangannya....
Adul : "Wahhhh keduluan ngajak saya nih....."
Ha.ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..ha..
Mereka berdua tertawa bareng....
Betul banget, apapun masalahnya solusinya tetap satu, Yang Maha Kuasa... Ga apa-apa juga meskipun ketika ada masalah baru ingat kepadaNya suatu saat pasti akan ingat terus :)
BalasHapusia mas. harus belajar selalu ingat. lagi ada masalah atapun engga
Hapussangat inspiratif ini gan kisah cerita adul dan luda ini, good post gan (y)
BalasHapusmakasih mas.
HapusDia yang terhebat dan solusi dari segala masalah anda
BalasHapusdan juga pemberi solusi saat tidak ada masalah. eh maksudnya saat biasa saja
Hapus