Kali ini saya ingin menuliskan sebuah kisah fiksi namun mudah - mudahan agak pas dengan sebuah kondisi tertentu. Sebuah kisah fiksi yang mudah - mudahan bisa menjadi pelajaran bagi kita semuanya supaya makin baik. aamiin.
Alkisah pada zaman dahulu hahahha
Jadi gini kisahnya hiduplah sepasang suami istri bisa dibilang pengantin baru gitu ya. Dalam kehidupan keseharian pengantin baru tentu saja banyak yang harus disesuaikan. Semisal hal sepele seperti waktu bangun tidur atau cara menyimpan celana dalam juga bisa jadi harus banyak penyesuaian. Ia kan. ha..ha..ha..ha....
Tapi kali ini kisah fiksinya tidak seputar itu melainkan seputar Gitu Aja Ko Cemburu.
Tentu saja bagi sepasang suami istri baru perasaan saat sudah menikah akan berbeda jauh lebih sensitif ketimbang saat sebelum menikah apalagi perasaan dengan orang yang tidak dikenal pasti akan masa bodo. Kenal juga engga gitu singkatnya.
Begitu juga dengan satu pasangan pengantin baru ini. Seperti kita semua ketahui setiap manusia yang katanya mahluk sosial tentu saja memiliki teman. Dan teman - teman itu belum tentu temannya pasangan sendiri. Bisa ada yang temennya juga bisa juga tidak.
Tidak hanya itu kebiasaan - kebisaan antara golongan teman pasangan satu dan lainnya bisa saja sangat berbeda. Bisa berbeda dari ucapan, logat, perbuatan, candaaan atau apapun itu.
Misalkan bisa jadi dari kelompok teman laki - laki yang mungkin ada perempuannya mengucapkan hallo selamat pagi adalah hal yang sangat biasa. Namun bisa jadi versi temennya dari golongan pasangan perempuan dan dari pasangan kita sendiri itu adalah hal yang sangat tidak biasa. Begitupun sebaliknya.
Atau tidak hanya itu bisa jadi saling sapa di media sosialpun bisa jadi yang biasanya diangap biasa menjadi tidak biasa. Tidak hanya itu bisa jadi emot yang diterima pun menjadi hal yang sangat berbahaya.
Eh bentar bentar tidak hanya itu sekalipun hanya menanyakan hal - hal yang memang diperlukan karena tentu saja dengan teman pasti akan ada saja urusan bisa terkait kerjaan, terkait hutang pitang dan mungkin juga bisa jadi terkait hal ga penting untuk sekedar ucap hai untuk menjaga pertemannya ( bisa jadi alasan sih hahahaha). Bisa jadi hal tersebut mengundang rasa cemburu yang sangat besar. Baik dari laki - laki atapun perempuan. Semua akan sama saja. Karena pernikahan itu memang ikatan ajaib yang bisa membuat perasaan penjadi lebih peka.
Dan yang lucunya orang lain yang melihat itu bisa dari temen - temennya yang merasa temen kita yang baru nikah ini jadi aneh. Atau mungkin saking keselnya temen - temennya akan berucap Gitu Aja ko Cemburu.
Dan lebih anehnya lagi orang yang berkata Gitu Aja ko Cemburu saat dia menikah ternyata mengalami hal yang sama. Menjadi aneh kata orang lain, menjadi orang yang baru kata orang lain.
Tapi itulah sebuah pernikahan. Pasangan kita bisa merubah kita 180 derajat dari semula atau menguatkan apa yang sedang, sudah dan akan kita jalani.
Cinta dan Cemburu adalah sebuah anugrah.
Jalan keluarnya adalah saling percaya karena Alloh akan memperkuat, memperindah ikatan pernikahan.
Karena pernikahan tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mencari keridhoan Alloh. Bumbu cinta dan cemburu itu adalah anugrah supaya kita semakin dekat dengan keridhoan Alloh dengan cara syukur dan bertawakal pada Alloh.
Juga tidak perlu bilang Gitu Aja Ko Cemburu justru itu adalah tanda cinta yang sedang bekerja.
Labih tepat lagi cemburulah karena Alloh. Pasangan kita berbuat salah ingatkanlah. Yang dingatkan jangan merasa disalahkan terus tapi bersyukurlah ada yang mengingatkan, karena dengan itu kita bisa selamat dunia akhirat.
Posting Komentar untuk "Gitu Aja Ko Cemburu..."